TINGKATKAN NILAI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GASING

Dampak Positif Permainan Tradisional Gasing


Lokasi    : Museum Siginjai Jambi, Kota Jambi, Provinsi Jambi

Permainan Tradisional Gasing merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan termasuk permainan tertua di Indonesia.

Gasing dalam arti yang lain, merupakan sebuah permainan yang dimainkan di sebuah lokasi atau tempat kosong dan mengeluarkan bunyi.

Gasing Tradisional Berbahan Kayu

Gasing Tradisional pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Biasanya bahan kayu yang digunakan merupakan jenis kayu stigi yang tumbuh di batu. 

Namun orang-orang Melayu lebih memilih membuat Gasing Tradisional dari bahan Kayu Asam, dikarenakan bahan tersebut mudah untuk di dapatkan pada saat itu.

Kayu di ukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya pada masa lalu dibuat menggunakan kulit pohon.

Bentuk Gasing

Bentuk gasing biasanya memiliki bentuk yang berbeda-beda. ada yang berbentuk lonjong, berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, dan ada yang berbentuk seperti piring.

Permainan Tradisional Gasing Memilik Dampak Positif

Dalam Permainan Tradisional Gasing ini memiliki dampak yang positif bagi perkembangan anak-anak pada saat dulu.

Dimana, Permainan tradisional gasing ini membuat anak-anak dulu lebih kreatif dan memiliki nilai sosial yang cukup tinggi baik antar sesama maupun kepada lingkungan sekitarnya.

"Dan memang dampak positif cukup banyak. ada kreativitas, kekompakan, ada nilai sosial," ujar Anti Yosefa, Anggota DPRD Kota Jambi (18/2/2022).

Kondisi Permainan Gasing Di Era Melanial

Saat ini, di zaman melanial sekarang permainan gasing sudah banyak ditinggalkan oleh anak-anak dan orang-orang sekitar.

Anak-anak melanial atau generasi Z saat ini, lebih memilih bermain menggunakan smartphone atau gadgetnya ketimbang bermain permainan tradisional.

"Memang permainan tradisional ini sudah semakin hilang. karena perkembangan teknologi sekarang," tandasnya.

.
.

.

📷                           : Kurnia Sandi

Penulis                   : Kurnia Sandi

Editor                     : Kurnia Sandi

Referensi                : Wikipedia, Wawancara.

Narasumber 1         : Anti Yosefa //Anggota DPRD Kota Jambi (2022).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senandung Jolo Sebuah Tradisi Lisan Desa Tanjung, Kecamatan Kumpeh, Muaro Jambi

KOLEKSI AKSARA INCUNG DI MUSEUM SIGINJAI JAMBI

Motif Cagar Budaya Candi Muarajambi Pada Kain Batik